pekan depan, Fath mulai masuk kuliah. itu artinya manajemen memasak harus saya perbaiki. biasanya, kalo saya ga sempet masak buat makan siang, Fath dengan sukarela memasak sendiri. entah itu ceplok telor ato goreng tahu tempe.

masalahnya, begitu pulang kantor, rasanya energi udah abis. mata udah minta diajak merem. dan pagi-pagi harus nyiapin segala sesuatu dengan terburu-buru. kayanya begitu menikah, saya pegang rekor terlambat masuk kantor.

sejauh ini saya nyimpen santan+bumbu jadi. bahan makanan wajib pun selalu ada di lemari es, macam telor+daging ayam.

saya perlu resep praktis bin enak plus ga mbosenin. saya masih harus cari menu apa yang pas dengan selera Fath tanpa harus merusak selera saya.

Fath lebih suka daging ayam, sementara saya lebih sreg seafood macam udang ato ikan laut lainnya. Fath lebih suka bumbu kacang+kecap, sementara saya lebih suka bening+kukus. Fath lebih suka tumis pake kecap, sementara saya suka eksperimen dengan segala macam saus. Fath lebih suka mie instan, sementara bagi saya itu pilihan terakhir. Fath kurang suka pedas, sementara saya sambal-mania. Fath suka makanan yang asin, sementara selera saya mungkin agak hambar. tapi sekali-kalinya bikin, malah keasinan. Fath ga masalah jika tidak ada sayur dalam menu, sementara bagi saya itu masalah BUESAR. Fath kurang suka makanan berkuah santan, sementara itu alternatif praktis bagi saya.

pekan depan, mertua datang. moga-moga mereka ga komplain pas lihat dapur T_T